By Unknown | At 22.57 | Label :
Entertainment
| 1 Comments
7 Artis Indonesia Yang Meninggal Dunia Melawan Kanker
Seospeeds25 - Kanker atau Neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
- Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi garis normal)
- Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
- Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik yang disebut metastatis.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara-negara berkembang. Berikut 7 Artis Indonesia Yang Meninggal Dunia Melawan Kanker,
1.Olga Saputra
Yoga Saputra alias Olga Saputra pria kelahiran 8 Februari 1983 di Jakarta itu adalah seorang aktor, presenter sekaligus komedian Indonesia.
Pada bulan April 2014, Olga Saputra mengalami penyakit Radang Penyakit Otak yang sebelumnya juga Olga dikabarkan terkena Kanker hingga dugaan mengalami guna-guna. Ini terlihat dari gejala rasa sakit di kepala dan terus menurunnya daya tahan tubuh dari hari ke hari. Olga sempat di rawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Lalu karena keadaan yang belum membaik, Olga sempat melakukan pengobatan di Jerman. Sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan perawatan di Singapura.
Pada 27 Maret 2015, Olga Saputra meninggal dunia di Rumah Sakit Mounth Elizabeth, Singapura karena penyakit Meningtis atau Kanker Getah Bening yang sudah di deritanya.
2. Nita Tilana
Nita Tilana (lahir 8 Oktober 1967 – meninggal 10 Agustus 2000 pada umur 32 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia. Nita Tilana meninggal dunia karena kanker leher rahim yang dideritanya. Kakak dari musisi Armand Maulana ini dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Sirna Raga
Kesempatan untuk merilis album akhirnya terwujud ketika Adi Adrian dan Adjie Soetama dari Warna Musik tertarik membuatkan album untuknya. Banyak musisi turut membantu penggarapan album itu diantaranya Andre Hehanusa, Thomas Ramdhan, Billy J. Budiarjo, Raidy Noor, Anang, Adjie Soetama dan termasuk pula Armand Maulana serta Dewi Gita.
Mastering tak tanggung-tanggung dikerjakan oleh John Herbert dari Lion
Studio Singapura. Setelah rampung album Nita Tilana diberi banderol “Kau
Bohong” diambil dari judul lagu penutup di album tersebut hasil karya Ecky Lamoh.
Album “Kau Bohong” secara khusus didedikasikan Nita untuk "Almarhumah
tercinta". Di dalam sampul kaset Nita juga menuliskan ucapan terima
kasih kepada seseorang yang katanya sangat mendorong dirinya dalam
segala hal tapi tak disebutkan siapa orang yang dimaksud.
Kehadiran album perdana Nita Tilana sempat menjadi perhatian luas
terindikasi dengan cukup larisnya angka penjualan album di pasaran.
Keberhasilan itu tentunya tak terlepas dari booming single Tak Ada Waktu
yang kerap ditayangkan video klipnya. Koreografi liukan tangan Nita
Tilana dalam video klip tersebut menjadi daya tarik khusus sehingga
banyak yang menyukai singel Tak Ada Waktu.
Tak lama berselang Nita Tilana mendapat cobaan berat. Dia divonis dokter
menderita kanker mulut rahim stadium lanjut. Meski menderita penyakit
mematikan tersebut semangatnya untuk terus bergelut dengan musik tetap
terus dilakoni sembari melakukan terapi guna kesembuhannya. Namun
perjuangan Nita melawan penyakitnya berakhir. Tanggal 10 Agustus 2000 Nita Tilana dipanggil Sang Khalik untuk selama-lamanya.
3. Erna Libby
Erna Libby, lahir di Jakarta, 29 April 1974 adalah aktris dan penyanyi Indonesia. Erna mengawali kariernya sebagai model kemudian merambah dunia akting dan presenter. Acara yang sempat sukses dipandunya adalah Angin Malam.
Sebelum memandu acara Angin Malam, Erna sempat menghebohkan dengan
berperan pada acara sejenis, Bantal alias Bercanda Tengah Malam yang
ditayangkan di RCTI pada tahun 2003. Perannya sebagai Miss Bantal cukup
menghebohkan karena dalam penayangannya Miss Bantal dikesankan hanya
menggunakan bantal berukuran besar yang menututpi tubuhnya.
Erna Libby menarik diri dari dunia sinetron setelah menikah dengan Henry Yosodiningrat, dan setelah itu ia lebih mendekatkan diri kepata Tuhan YME dan mengenakan busana muslimah sejak tahun 2006.
Erna Libby meninggal pada tanggal 19 Agustus 2008 karena kanker otak yang diidapnya sejak tahun 2005.
4. Cecillia Putty Vickend
Cecillia Putry Vickend atau biasa dipanggil Cecil meninggal dunia Di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada Rabu, 26/12/12 pukul 19.20 wib akibat Kanker Lidah yang sudah dideritanya selama 3 tahun.
Cecillia Vickend wanita kelahiran Jakarta, 29 Mei 1986 merupakan seorang artis yang pernah bermain di beberapa sinetron dan terutama di FTV. Cecillia juga merupakan alumni London Shool of Public Relation (LSPR) angkatan 2004.
5. Chrisye
Pada tanggal 31 Juli 2005, Chrisye harus menjalani rawat-inap di rumah
sakit di Singapura karena divonis mengidap penyakit kanker paru-paru
stadium akhir. Penyakit kanker paru-paru adalah yang tergolong dalam
penyakit kanker yang mematikan. Pada awalnya dalam pemeriksaan di
Jakarta, Chrisye disebutkan hanya terkena infeksi paru-paru. Namun
ternyata setelah menjalani pemeriksaan yang lebih lanjut di Singapura,
tim medis di sana memberikan hasil yang lebih akurat bahwa ternyata
penyakit yang diderita oleh Chrisye adalah penyakit kanker paru-paru
pada stadium IV (stadium akhir). Pada tanggal 30 Maret 2007, pukul 04.08
WIB, Chrisye meninggal dunia di Jakarta.
6. Diana Nasution
Penyanyi Senior, Diana Nasution tutup usia pada Jum'at 4/10/2013 pukul 00.45 wib di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara. Beberapa waktu lalu memang ibunda dari penyanyi Marcello Tahitoe (Ello) ini memang di vonis dokter mengidap Penyakit Kanker Payudara.
7. Dono Warkop
Dunia lawak kembali terluka dipenghujung tahun 2001. Seorang personel group lawak Warkop DKI, Wahyu Sardono alias Dono Warkop meninggal dunia di Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta Pusat sekitar pukul 01.00 wib.
Almarhum meninggal dunia akibat akibat penyakit Tumor dibagian bokong dan sudah menjalar menjadi Kanker Paru-paru stadium akhir hingga menyerang Lever. Akar jalar tumor tersebut mengeluarkan cairan dan mengganggu jalan pernafasannya.
Pencegahan kanker didefinisikan sebagai usaha aktif untuk mengurangi resiko terjadinya kanker. Mayoritas dari kasus kanker dikarenakan faktor-faktor resiko
lingkungan, dan banyak, tetapi tidak semuanya, faktor-faktor resiko
lingkungan tersebut adalah pilihan gaya hidup yang dapat dikendalikan.
Jadi, kanker dianggap sebagai penyakit yang dapat dicegah. Lebih dari 30% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari: merokok, kelebihan berat badan / kegemukan, asupan yang kurang, aktivitas fisik yang minimal, alkohol, penyakit menular seksual, dan polusi udara. Tidak semua faktor lingkungan dapat dikendalikan, misalnya radiasi matahari, dan kasus-kasus kanker karena faktor keturunan, oleh karenanya tidak semua kasus kanker dapat dicegah.